Menteri Kebudayaan Fadli Zon Dorong Keberagaman Genre Film untuk Perluas Pasar Film Indonesia

Arsip Foto - Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon memberi sambutan dalam acara di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Sabtu (2/11/2024). (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/YU)

JT - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menekankan perlunya menghadirkan beragam genre film sebagai upaya untuk menambah segmen dan memperluas pasar film dalam negeri. Pernyataan ini disampaikan usai acara "Ngopi Bareng dengan Insan Perfilman" di Gedung A Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, pada Senin.

Fadli menyebutkan bahwa saat ini film Indonesia masih didominasi oleh film horor, sementara genre lainnya seperti laga, komedi, drama, animasi, musikal, sejarah, dan petualangan masih belum sebanyak film horor. Dia menegaskan pentingnya dukungan terhadap produksi film anak serta film bertema sejarah dan perjuangan, yang menurutnya memiliki penonton potensial yang cukup besar meskipun kurang diminati oleh produser film.

Baca juga : Per 22 September, Tarif Tol Dalam Kota Jakarta Resmi Naik

"Tadi katanya film anak itu hanya ada tiga yang masuk FFI tahun ini," ujarnya. Ia menambahkan bahwa film-film yang bertema kebangsaan atau sejarah juga perlu mendapat afirmasi lebih.

Fadli mengungkapkan bahwa keberagaman tema dan genre film dapat menarik lebih banyak penonton ke bioskop. Dia menyatakan bahwa kekayaan cerita dan budaya Indonesia dapat menjadi sumber inspirasi untuk menghasilkan produk film berkualitas. "Kalau saya lihat, Indonesia ini kaya sekali, dengan cerita, dengan imajinasi, dengan ya macam-macam," ujarnya.

Sebagai contoh, ia menyebutkan bahwa cerita lokal, sejarah bangsa, hingga kisah tokoh-tokoh nasional bisa diangkat menjadi film yang berpeluang sukses di pasaran.

Baca juga : Pemerintah Dukung Penegakan Hukum Kasus Pengoplosan Pertamax oleh Anak Usaha Pertamina

Untuk mendukung upaya meningkatkan kualitas produksi film dalam negeri, Kementerian Kebudayaan juga berencana mengadakan pelatihan penulisan skenario. * * *