Myanmar Rencanakan Pemilu 2025, Di Tengah Tekanan Internasional

Pemimpin junta Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, menghadiri parade militer memperingati 78 tahun angkatan bersenjata Myanmar di Naypyidaw, Myanmar, Senin (27/3/2023). ANTARA/Xinhua/Myo Kyaw Soe/am

JT - Menteri Luar Negeri Myanmar, Than Swe, menyampaikan rencana pemerintah junta untuk menggelar pemilihan umum pada 2025 kepada negara-negara tetangga dalam pertemuan di Bangkok, Kamis (19/12). Informasi tersebut dilaporkan oleh Bangkok Post dan dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri Thailand, Maris Sangiampongsa.

Dalam pertemuan yang dihadiri pejabat senior dari Thailand, China, India, Bangladesh, dan Laos itu, Than Swe memaparkan peta jalan politik Myanmar. Ia menjelaskan persiapan pemilu, termasuk pelaksanaan sensus penduduk dan pendaftaran 53 partai politik.

Baca juga : Hamas: Israel Lakukan Serangan Brutal Berujung Genosida di Rumah Sakit Gaza

Than Swe juga menyatakan niat pemerintah junta untuk mengundang pengamat asing dalam pemilu mendatang.

"Dia mengatakan ada niat untuk mengundang pengamat asing, seperti dari negara-negara tetangga," ujar Maris.

Pertemuan lanjutan dengan para menteri luar negeri dan perwakilan negara-negara tetangga Myanmar dijadwalkan berlangsung Jumat (20/12) dengan partisipasi beberapa anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

Baca juga : Sekjen ASEAN: Hun Sen Berhasil Tinggalkan Kepemimpinan Luar Biasa di Kamboja

Myanmar terus menghadapi konflik yang meluas sejak kudeta militer pada 2021. Junta militer menghadapi perlawanan sengit dari kelompok etnis bersenjata serta Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF), sayap bersenjata Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) Myanmar yang pro-demokrasi.

Laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) awal bulan ini mendesak "penyesuaian arah" dalam tanggapan internasional terhadap krisis yang semakin parah di Myanmar, dengan korban jiwa di kalangan warga sipil telah melampaui 6.000 orang.