Setidaknya 14.500 anak Palestina meninggal dunia dalam serbuan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza sejak tahun lalu, menurut Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Selasa (24/12/2024). "Setiap jam, satu anak tewas. Ini bukan sekadar angka. Ini adalah nyawa yang terputus," ungkap UNRWA dalam sebuah pernyataan. ANTARA/Anadolu/py
JT – Setidaknya 14.500 anak Palestina telah meninggal dunia akibat serbuan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza sejak tahun lalu, menurut laporan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Selasa (24/12).
"Setiap jam, satu anak tewas. Ini bukan sekadar angka. Ini adalah banyak nyawa yang terputus," ungkap UNRWA dalam pernyataannya.
Baca juga : Ancaman Bom Palsu Mengguncang Pemilu AS, 17 Target di Georgia
UNRWA menegaskan bahwa membunuh anak-anak tidak dapat dibenarkan. "Mereka yang selamat pun terluka secara fisik dan emosional," lanjut pernyataan itu.
Akibat serangan yang tiada henti, anak-anak Palestina di Gaza tidak memiliki akses ke pendidikan dan terpaksa mengais-ngais di antara puing-puing bangunan.
"Waktu terus berjalan bagi anak-anak ini. Mereka kehilangan nyawa, masa depan, dan terutama harapan," tambah UNRWA.
Baca juga : PM Trudeau Dihadapkan pada Mosi Tidak Percaya di Parlemen Kanada
Israel telah melancarkan serangan di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, meskipun Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata segera.
Otoritas kesehatan setempat melaporkan bahwa lebih dari 45.300 orang, mayoritas perempuan dan anak-anak, telah tewas, sementara lebih dari 107.700 lainnya terluka.
Ardi Mahardika Noor
Bagikan