Sutradara Joko Anwar di sela acara New Balance Grey Days 2025 di Senayan, Jakarta, Jumat (9/5/2025). (Foto: Fitra Ashari)
Bekasi Terkini - Sutradara Film Joko Anwar mengemukakan bahwa penyediaan pendanaan untuk mendukung peningkatan usaha ekonomi kreatif (ekraf) perlu disertai dengan bantuan pembekalan keahlian.
"Paling penting, selain dana, pembekalan skill set yang dibutuhkan setiap sektor," ujarnya dalam sebuah keterangan di Jakarta, Jumat (9/5/25).
Baca juga : Red Hulk Muncul di Trailer Captain America: Brave New World, Siap untuk Laga Panas!
Ia melanjutkan, bahwa pentingnya memastikan pelaku usaha ekonomi kreatif memiliki keterampilan dan keahlian memadai agar bisa memanfaatkan dukungan pendanaan dari pemerintah secara efektif untuk mengembangkan usaha.
"Jadi, enggak cuma pemerintah memberikan dana kemudian penggunaannya nanti, bukan cuma tidak bisa dipertanggungjawabkan, tapi juga enggak efektif," kata Joko, yang merupakan anggota Indonesian Film Directors Club (IFDC).
Sehingga uang negara, uang rakyat, tidak hanya disalurkan karena ada program untuk menyalurkan dana saja, Joko menyebut pendanaan untuk film dari swasta sekarang juga sudah semakin mudah diakses dan hal itu berkontribusi pada pertumbuhan industri film nasional.
Baca juga : Tren Batik Kontemporer Menggugah Selera Fashion Anak Muda
Kementerian Ekonomi Kreatif berencana menyiapkan skema pembiayaan Indonesia Creative Content Fund (ICCF) dalam upaya memperkuat ekosistem pembiayaan berkelanjutan di sektor ekonomi kreatif.
Kementerian Ekonomi Kreatif telah mengusulkan kepada Kementerian Keuangan agar mengalokasikan dana untuk ICCF dalam anggaran belanja tambahan tahun 2025.
Rahmadina Sundari
Bagikan