BNPB Perluas Lokasi Pengungsian bagi Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Ilustrasi: Sejumlah warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki berjalan untuk mengungsi di Desa Boru Kedang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat (8/11/2024). Berdasarkan data yang dirilis BPBD Kabupaten Flores Timur, per Kamis 7 November 2024 pukul 20.00 WITA setidkanya sudah 8.431 jiwa yang mengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi. ANTARA FOTO/Mega Tokan/YU

JT - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memperluas lokasi pengungsian bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), seiring bertambahnya jumlah pengungsi.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebutkan bahwa lokasi tambahan telah disiapkan, salah satunya adalah ruang kelas SD Katolik Etobi di Kecamatan Titehena.

Baca juga : Cucun Ahmad Syamsurijal: Penghapusan Parliamentary Threshold Bisa Timbulkan Masalah Baru

"Sebanyak 1.049 warga dari tujuh desa mulai menempati pengungsian di SD Katolik Etobi sejak Sabtu (9/11) pagi," ujar Abdul dalam keterangannya, Minggu.

Perluasan lokasi pengungsian dilakukan karena pos pengungsi yang ada sebelumnya sudah tidak mampu menampung jumlah korban yang terus meningkat.

Tercatat sekitar 8.431 dari 10.000 jiwa penduduk mengungsi di pos-pos pengungsian di Kecamatan Titihena, Wulanggitang, Ile Bura, Demon Pagong, Larantuka, Ile Mandiri, dan Adonara Timur sejak erupsi yang berlangsung pada Senin (4/11).

Baca juga : PUPR Bangun 5.999 Km Jalan Nasional Baru Selama Era Jokowi

Abdul menambahkan, BNPB akan terus memberikan layanan terbaik bagi para pengungsi, termasuk menyiapkan tenda tambahan jika bangunan pengungsian yang ada tidak mencukupi.

Langkah ini diambil sesuai rekomendasi Badan Geologi Kementerian ESDM yang memperluas radius zona bahaya erupsi hingga sembilan kilometer di sektor barat daya-barat laut dan tujuh kilometer dari puncak kawah, yang memungkinkan adanya penambahan jumlah warga yang harus dipindahkan sementara.