Nestlé Indonesia dan Waste4Change Luncurkan Program Waste Dropbox untuk Kelola Sampah Anorganik

Nestle Indonesia bersama Waste4Change meluncurkan program Waste Dropbox sebagai inisiatif pengelolaan sampah anorganik di Jakarta.

JAKARTA TERKINI - PT Nestlé Indonesia bersama Waste4Change dan Perkantoran Arkadia Green Park meluncurkan program Waste Dropbox sebagai upaya mengelola sampah anorganik dari rumah di sekitar Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia, Samer Chedid, dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (11/9), mengatakan bahwa program ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan dalam membantu mengatasi permasalahan sampah di Indonesia, khususnya sampah anorganik.

Baca juga : Kemenkominfo Tekankan Pentingnya Kebijakan Khusus untuk Ekonomi Digital Menuju 2030

"Salah satu inisiatif yang kami usung sebagai wujud tanggung jawab kami dalam turut mengatasi isu sampah ialah program edukasi pilah sampah anorganik bagi karyawan," kata Samer Chedid.

Ia juga menyampaikan rasa bangganya atas partisipasi aktif lebih dari 200 karyawan PT Nestlé Indonesia, yang berhasil mengumpulkan lebih dari 4.300 kg sampah anorganik sepanjang tahun 2023.

Dalam inisiatif ini, PT Nestlé Indonesia bekerja sama dengan Waste4Change untuk memastikan bahwa sampah anorganik yang terkumpul dikelola secara bertanggung jawab sehingga tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Program ini juga sejalan dengan upaya menciptakan ekonomi sirkular dan mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan di Indonesia.

Baca juga : Keajaiban Air Mata Wanita Film Baru tentang Cinta dan Keteguhan Hidup Akan Tayang 2025

Founder & CEO Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano, menyatakan bahwa kolaborasi lintas sektor ini sangat penting dalam mendorong pengelolaan sampah yang lebih bijak dan bertanggung jawab.

"Dengan adanya kolaborasi lintas sektor ini, saya optimis bahwa kita dapat mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan mendorong perilaku bijak dalam pengelolaan sampah anorganik," kata Mohamad Bijaksana Junerosano.